Nelayan Boyong Pante 2 Desak Pemerintah Bangun Tambatan Perahu: Keselamatan Warga Pesisir Jadi Taruhan
KRIMSUSPOLRI. COM||
Minahasa Selatan — Masyarakat nelayan Desa Boyong Pante 2, Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minahasa Selatan, mendesak pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi untuk segera membangun tambatan perahu di wilayah mereka. Aspirasi ini mencuat akibat semakin sulitnya para nelayan menambatkan perahu, terutama saat cuaca buruk dan gelombang tinggi melanda perairan setempat.
“Kami berharap pemerintah bisa membantu membangun tambatan perahu agar kami lebih aman saat melaut. Sekarang kalau ombak besar datang, kami bingung mau tambat di mana,” ujar Rido Robinson Adena, nelayan Boyong Pante 2, Senin (08/12/2025).
Ketiadaan fasilitas tambatan membuat nelayan terpaksa mencari tempat aman yang jaraknya jauh dari desa. Kondisi ini bukan hanya meningkatkan risiko keselamatan, tetapi juga menambah biaya operasional harian mereka. Bagi warga pesisir Boyong Pante 2, laut adalah sumber kehidupan dan penopang ekonomi keluarga. Tanpa tambatan perahu yang layak, aktivitas melaut menjadi penuh ketidakpastian dan ancaman bahaya.
Menanggapi aspirasi warga, Rahmat Mokoginta, anggota Ormas Prabowo Subianto Center (PSC) Sulawesi Utara yang akrab disapa Abo’ Mokoginta, menyatakan dukungan penuh terhadap kebutuhan masyarakat nelayan tersebut.
“Saya sangat mendukung aspirasi masyarakat nelayan Boyong Pante 2. Ini bukan soal proyek biasa, tetapi menyangkut keselamatan mereka dan keberlangsungan ekonomi keluarga para nelayan,” tegas Abo’ Mokoginta.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, perlu segera melakukan kajian lapangan serta merealisasikan pembangunan tambatan perahu yang layak dan kokoh.
“Harapan kami, Dinas Kelautan dan Perikanan bisa turun langsung melihat kondisi di lapangan dan memprioritaskan pembangunan tambatan perahu ini. Ini bentuk perhatian nyata terhadap masyarakat pesisir yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” lanjutnya.
Masyarakat Boyong Pante 2 berharap aspirasi ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar diwujudkan dalam tindakan nyata. Dengan hadirnya tambatan perahu, mereka yakin keselamatan dan kenyamanan melaut akan meningkat, sekaligus memperkuat kesejahteraan nelayan Minahasa Selatan.
(Aril Tim)




