*“Ada Emas di Perut Bumi Banyuwangi, Tapi Rakyat Disuruh Ngutang.”* Ketua APPM Hebat *Saat tambang emas menghasilkan triliunan, kenapa rakyat tetap harus gali lubang tutup lubang?*
KrimsusPolri.Com//Banyuwangi - tanah yang dianugerahi kekayaan emas kelas dunia—dengan struktur perusahaan berlapis yang kompleks seperti labirin—mulai dari *PT Bumi Suksesindo* hingga *PT Beta Bumi Suksesindo.*
Semua nama ini mengandung satu makna: *profit masif.*
*Namun mengapa rakyat yang tinggal tak jauh dari tambang emas, justru disuruh mencicil hidupnya ke bank?*
*Logika publik terguncang ketika:*
• Negara hadir dalam bentuk tambang,
• Tapi tak hadir dalam bentuk pekerjaan.
• Kekayaan dikirim ke pusat atau ke luar negeri,
• Tapi utang ditawarkan ke desa-desa.”
Apakah ini yang disebut *“ekonomi inklusif”* versi Bupati?
*Mari kita lihat skemanya:*
Struktur layering perusahaan menunjukkan betapa canggihnya pengelolaan Proyek Tambang Tujuh Bukit:
• PT Bumi Suksesindo
• PT Cinta Bumi Suksesindo.
• PT Damai Suksesindo
• PT Beta Bumi Suksesindo
*Semua berlabel Indonesia. Tapi dampaknya ke rakyat Banyuwangi nyaris tak terasa.*”kata Rofiq penuh keheranan
*Ini bukan hanya tentang emas. Ini tentang ketimpangan.*
Kekayaan digali dari bumi Banyuwangi, Tapi rakyatnya disuruh gali utang dari bank.
Inilah yang harusnya disorot oleh Bupati:
*Mengapa uang dari tambang emas tak cukup untuk menciptakan lapangan kerja yang layak?*
Mengapa harus rakyat kecil yang diminta “aktif” mengatasi kesulitannya lewat utang, bukan pemerintah yang aktif *memutus akar kemiskinan?*.”ungkap Rofiq
Mungkin, di mata kekuasaan, rakyat hanyalah “tambang cicilan”.
Yang bisa dieksploitasi dengan pinjaman dan dibungkam dengan bunga.”
.. bersambung .”kata Pendiri Balai Aspirasi Banyuwangi Selatan
(Tim – APPM)