24 C
en

Sapi Kurban Bobot 1 Ton Lepas dari Ponpes Adz-Dzikra, Banyuwangi Gempar Dua Jam

 

KrimsusPolri.Com//BANYUWANGI — Suasana Pondok Pesantren Adz-Dzikra Banyuwangi mendadak heboh pada Jum'at (6/6/2025) sore, saat seekor sapi kurban seberat hampir 1 ton tiba-tiba lepas kendali dan kabur hingga ke jalan raya. Insiden tersebut tak hanya mengejutkan para santri, tapi juga memicu kepanikan warga dan membuat lalu lintas di sekitar lokasi sempat tersendat.

Peristiwa bermula saat sapi jenis perah itu, hendak dibawa ke lokasi penyembelihan di area pondok sesuai arahan pengasuh. Namun baru berjalan beberapa meter, hewan tersebut menunjukkan tanda-tanda stres. Suasana yang ramai, terutama banyaknya santri putri yang berdiri di jalur pengantaran, diduga memicu kegelisahan sapi.

“Saat hendak dibawa, banyak santri putri yang menutup jalan. Sapi langsung gusar, talinya putus, dan dua teman saya yang memegang tali sampai terseret beberapa meter,” ungkap Yopi, salah satu santri yang ikut mengawal hewan tersebut.

Sapi yang dalam kondisi panik kemudian buang air besar dan kecil, lalu berlari liar ke jalan raya. Ia melintasi Jalan Kepiting, menyusuri Jalan Kolonel Sugiono, dan terus menuju kawasan Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba). Belum berhenti, sapi kembali berlari ke arah barat hingga mendekati Gedung DPRD Banyuwangi, sebelum akhirnya masuk ke Jalan Ikan Lele di sebelah utara Mall Ramayana.

Sejumlah santri dan warga melakukan pengejaran, bahkan ada yang menggunakan sepeda motor untuk membuntuti pergerakan sapi sembari mengatur lalu lintas guna mencegah terjadinya kecelakaan.

Aksi kejar-kejaran berlangsung dramatis. Sapi sempat masuk ke gang buntu, bahkan kembali ke area pondok dan berlari ke dalam aula, namun kembali panik akibat keramaian.

Melihat kondisi semakin tak terkendali, Ketua Yayasan Ponpes Adz Dzikra, Gus Novianto, segera berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi. Beberapa personel dikerahkan untuk membantu proses evakuasi sapi.

Dengan bantuan warga, termasuk Ketua RT setempat, sapi akhirnya berhasil dijinakkan setelah hampir dua jam dalam kondisi mengamuk.

“Karena kondisi sapi sudah lelah dan bobotnya sangat berat, kami sepakat untuk langsung menyembelih di lokasi penangkapan dengan persetujuan Ketua RT,” ujar salah satu warga.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB dan berakhir menjelang Magrib pukul 17.00 WIB. Meski sempat dua kali lepas dan membuat panik, tidak ada korban luka dalam kejadian ini.

Pihak pondok mengakui insiden ini menjadi pelajaran berharga, terutama dalam hal manajemen hewan kurban dan kesiapan teknis.

“Ini menjadi pembelajaran penting bagi kami soal penanganan hewan besar, terutama terkait protokol keamanan dan kesiapan dalam proses penyembelihan,” ujar Gus Novianto.

Meski menegangkan, peristiwa ini sekaligus memperlihatkan kekompakan para santri, warga, hingga petugas Damkarmat dalam menghadapi situasi darurat secara cepat dan tanggap. 


(Bah - Man 354)

Older Posts
Newer Posts