Skandal Dana Desa Atep Oki: Proyek Drainase & Penangkal Ombak Diduga Sarat Korupsi, Gaji Wakil BPD Raib! Warga Geram!
KRIMSUSPOLRI.COM|| Minahasa, Aroma busuk dugaan korupsi dana desa kembali menyeruak dari Desa Atep Oki, Kecamatan Lembean Timur. Kali ini, sorotan tajam mengarah ke Kepala Desa Jeril Lompoliu, yang dituding tidak transparan dalam pengelolaan anggaran dan bahkan tega membiarkan tunjangan Wakil Ketua BPD tak kunjung cair, meski sangat dibutuhkan untuk biaya pengobatan istrinya yang sakit kronis.
Awalnya, awak media mendatangi Kantor Kecamatan Lembean Timur (22/07/2025) untuk mengonfirmasi soal proyek drainase dan penangkal ombak di Dusun 2.
Ketua BPD, Femi Laow, menyatakan bahwa proyek tersebut adalah tahap pertama bukan tahap dua tahun 2025.
Namun, Kepala Desa Jeril Lompoliu dengan enteng mengatakan hal berbeda, bahwa proyek itu justru tahap kedua Bukan tahap satu. Ujar Kades saat di wawancara media Senin 07/07/2025.
Pernyataan kontradiktif itu langsung dipatahkan oleh Jonny Mantiri (Wakil Ketua BPD Atep Oki), yang menegaskan:
Pekerjaan penimbunan batu penangkal ombak di Dusun 2 itu jelas tahap pertama, dengan anggaran Rp53.760.000 untuk panjang 40 meter.
Begitu juga proyek drainase di Dusun 1, dengan nilai Rp32.833.000 untuk panjang 67 meter. Senin ujar Jonni,18/08/2025
Warga pun mulai geram! Beberapa masyarakat yang enggan disebutkan namanya secara blak-blakan mengatakan bahwa banyak anggaran desa yang diduga dikorupsi oleh Kades Jeril.
Lebih parah lagi, tunjangan gaji Wakil Ketua BPD yang seharusnya Rp500 ribu per bulan, hingga kini tak pernah masuk ke rekening Jonny Mantiri. Padahal, uang tersebut sangat dibutuhkan untuk biaya pengobatan sang istri yang sedang sakit keras.
“Ini sudah keterlaluan! Uang hak orang ditahan, sementara proyek-proyek desa penuh dugaan manipulasi. Kepala desa tidak transparan, ini jelas aroma korupsi!” ungkap seorang warga dengan nada tinggi. Senin 18/08/2025
Kasus ini kini menjadi buah bibir masyarakat Atep Oki, yang mendesak aparat penegak hukum agar segera turun tangan menyelidiki dugaan penyelewengan dana desa. Warga menegaskan, jangan sampai uang rakyat terus dimainkan oleh segelintir oknum.
(Aril T.M)