24 C
en

Dukungan Penuh untuk Pengembangan RS Kasih Fatimah Kotamobagu

 


KRIMSUSPOLRI. COM||

Kotamobagu — Dukungan terhadap pengembangan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kasih Fatimah di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, terus menguat dan mulai mendapat perhatian luas. Dorongan itu mencuat setelah salah satu aktivis Bolaang Mongondow Raya (BMR), Rahmat Abo’ Mokoginta, menegaskan pentingnya keberlanjutan dan perluasan rumah sakit tersebut sebagai kebutuhan strategis daerah.

Abo’ Mokoginta menilai bahwa pejabat publik, politisi, dan tokoh masyarakat harus berdiri dalam satu barisan untuk mendukung investor maupun pihak yang ingin bekerja sama dalam pengembangan RS Kasih Fatimah. Menurutnya, keberadaan serta peningkatan kapasitas rumah sakit ini sejalan dengan arah pembangunan Kota Kotamobagu sebagai kota jasa yang bertumpu pada kualitas pelayanan publik.

Senin 08/12/2025

“RS Kasih Fatimah merupakan satu-satunya rumah sakit ibu dan anak di BMR dan dikelola oleh putra-putri asli daerah. Ini aset penting yang harus dijaga dan dikembangkan. Dengan dukungan semua pihak, rumah sakit ini bukan hanya bertahan, tetapi juga mampu meningkatkan mutu layanan serta memperluas fasilitas kesehatan,” ujar Abo’ Mokoginta.

Ia juga menyinggung peluang regulatif yang disediakan pemerintah pusat melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, yang membuka ruang bagi rumah sakit khusus—termasuk RSIA—untuk bertransformasi menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) selama memenuhi standar fasilitas, layanan, dan tenaga kesehatan.

Menurutnya, kesempatan ini harus dimanfaatkan pemerintah daerah untuk ikut mendorong peningkatan kapasitas RS Kasih Fatimah, sehingga kelak bisa naik status menjadi RSU. Transformasi itu dinilai akan membawa dampak signifikan bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kotamobagu dan wilayah BMR secara keseluruhan.

“Ini bukan sekadar investasi kesehatan, tetapi investasi masa depan masyarakat BMR. Ketika fasilitas kesehatan berkembang, kualitas hidup meningkat dan ekonomi daerah ikut terdorong. Karena itu, dukungan terhadap pengembangan RS Kasih Fatimah adalah langkah strategis,” tegasnya.

Abo’ juga menekankan pentingnya memberikan prioritas kepada fasilitas kesehatan yang dibangun dan dikelola oleh putra-putri daerah. Menurutnya, komitmen lokal merupakan modal kuat dalam mewujudkan layanan kesehatan yang responsif dan berkelanjutan.

"Sudah saatnya BMR berdiri mandiri dalam menyediakan fasilitas kesehatan berkualitas. RS Kasih Fatimah adalah bukti nyata kemampuan anak daerah. Kini tinggal bagaimana kita bersama-sama memperkuatnya,” tutup Abo’ Mokoginta.



Red

Older Posts
Newer Posts